Selasa, 19 Juli 2016

Maaf hanya sebatas ini aku bisa mengingat

Harusnya bertemu dengannya adalah hal yang selalu aku inginkan, sudah hampir sepuluh tahun dia meninggalkan kita  untuk selama-lamanya, duka terbesar yang pernah ku kenal, neraka pertama yang kurasakan. Ada banyak hal yang ingin ku katakan padamu, ada banyak hal yang ingin jawaban pertanyaan itu berasal darimu. Tapi setiap kali aku inginkan jawaban itu ada kau hanya diam dan tersenyum, itupun ketika kau bersedia hadir meski hanya lewat mimpi. Jika hari akhir itu tiba, maukah kau yang datang menjemput ku, dengan mahendi di tangan ku. Maaf aku membuat mu marah sebelum kau pergi, kau sangat percaya jika aku akan sabar menghadapi semuanya, kau percaya saat yang lain menyerah maka aku yang akan paling akhir mengaku kalah, tapi maaf saat itu aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi. Kau harusnya begitu memahami pura pura bahagia dan menerima itu menyakitkan, dan aku adalah seseorang yang menjadi salah satunya, salah satunya yang sakit. Maaf bukan aku tak ingin tinggal, tapi tinggal ditempat yang paling tidak aku inginkan, aku tidak ingin hidup.

Hanya sebatas inilah aku dapat mengingat, senyum terakhirmu dipembaringan, ketika aku jatuh tertidur dibawah pembaringan terakhirmu, aneh air mata ini tak berhenti mengalir melihatmu tersenyum dan tenang, kau seperti ayah, seperti guru, seperti kakak, kau mengisi bagian yang hilang itu, yang tak akan pernah kembali pada masa kecilku.

Jika aku diberi kesempatan untuk kembali ke masa itu, maka aku akan mengatakan padamu bahwa aku sangat sangat menyayangimu, bahwa aku berjanji akan menjadi yang terbaik untukmu, aku akan tinggal, sekalipun aku sakit aku tidak akan takut dan egois, aku akan tinggal untukmu, aku akan mencium dan memelukmu setiap hari, aku akan setiap saat tidur disisimu setiap kali aku merindukan orang tuaku, aku akan mendengarkan seluruh ajaranmu dengan baik, setiap saat aku akan berterima kasih dan mengatakan aku mencintaimu, dan aku bersyukur memiliki mu di hidupku, aku bersyukur sedikit banyak aku tidak kehilangan masa kecilku yang bahagia bersamamu, karena aku percaya kau mengenalku jauh lebih baik dibandingkan diriku sendiri..

Hadirlah lagi dalam mimpiku, sekalipun sejenak agar aku bisa mengatakan, MAAF, AKU MENCINTAIMU,, setiap kali kau datang, kau dekat tapi kau jauh, aku bisa melihatmu tanpa bisa menyentuhmu,, bolehkah untuk sejenak aku dapat menyentuh dan memelukmu...sekali saja...


EYANG... (19/7/2016)